VIVAnews - Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, meminta kontraktor pembangunan jembatan Cilincing di Jalan Arteri Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, PT Bunga Tanjung Raya, bertanggungjawab atas robohnya jembatan.

Jika kontraktor tidak memenuhi tanggungjawabnya untuk memperbaiki dan menyelesaikan pembangunan jembatan sesuai jadwal semula, maka Dinas PU akan memberikan sanksi.

"Sanksi tegas akan kami berikan jika kontraktor tidak bertanggungjawab. Kontraktor harus melanjutkan pembangunan meski mereka mengalami kerugian,
" ujar Wakil Kepala Dinas PU, Novizal, Senin 12 Desember 2011.

Namun, kata dia, sejauh ini pihaknya melihat kontraktor bertanggungjawab. "Kontraktor telah berjanji akan menyelesaikan pengerjaannya sesuai jadwal semula," ucapnya.

Mengenai kemungkinan molornya waktu pengerjaan, menurut Novizal, dinas akan membahasnya kembali. Sebab, untuk mengerjakan ulang, kontraktor harus mencetak lagi beton yang rusak. Sementara, untuk proses pencetakan memerlukan waktu yang tidak singkat.

"Kami akan evaluasi, karena ini adalah musibah. Kejadian ini akan menjadi pelajaran penting untuk agar tidak terulang lagi di masa depan," kata dia.

Enam buah balok girder atau beton jembatan roboh saat dipasang pada proyek pembangunan Jembatan Cilincing, di Jalan Arteri Marunda Cilincing Jakarta Utara. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, Minggu 11 Desember 2011.

Enam balok yang masing-masing panjangnya 30,8 meter, jatuh dari ketinggian 5,1 meter. Beruntung tidak ada korban jiwa.

Onasis, Manajer Lapangan PT Bunga Tanjung Raya selaku kontraktor proyek, mengungkapkan bahwa enam balok saat itu akan dipasang berjajar. Ketidakberesan terjadi saat pemasangan balok ke enam.


sumber: http://metro.vivanews.com/news/read/271392-kontraktor-jembatan-cilincing-terancam-sanksihttp://metro.vivanews.com/news/read/271392-kontraktor-jembatan-cilincing-terancam-sanksi

Do you like this article? Share It!